Pidato Anti Muslim

Dalam kampanye di New Hampshire pada Rabu malam (16/9), calon kuat presiden dari Partai Republik Donald Trump menolak mengkoreksi pernyataan pendukungnya bahwa “Muslim adalah masalah di negeri ini” dan mendesak Trump untuk menyingkirkan Muslim.

Menyuarakan keyakinan hampir setengah pendukung Partai Republik, pembicara tersebut juga mengklaim bahwa Presiden Obama adalah seorang Muslim – poin lain yang Trump biarkan, karena ia berjanji untuk “meninjau” masalah ini.

Kelompok hak-hak sipil di New Hampshire, saat ini mengaku sangat prihatin dengan tokoh sebesar Trump yang memaafkan pidato kebencian terhadap Muslim karena akan meningkatkan kebencian tersebut.

“Retorika anti-Muslim tidak hanya buruk, tapi itu berbahaya. Hal ini hampir selalu diikuti oleh sebuah peningkatan kejahatan kebencian anti-Muslim dan kekerasan, “kata Farhana Khera, anggota dari organisasi Advokat Muslim.

Organisasi ini menuntut Trump mengklarifikasi komentarnya dan menjawab secara terbuka apakah ia percaya negara perlu “menyingkirkan” Muslim.

“Kita tahu presiden kita saat ini adalah salah satu dari mereka. Kau tahu dia bahkan bukan orang Amerika,” kata orang itu.

Trump tidak menginterupsi orang tersebut atau menentang pernyataannya dengan cara apapun.

Keberhasilan miliarder itu dalam konvensi pencalonan presiden untuk November 2016 telah kebal menghadapi berbagai kontroversi yang muncul di sekelilingnya hampir setiap hari.

Apakah episode terbaru ini akan terbukti menjadi titik balik penting bagi Trump, juga belum terlihat.

Setidaknya seorang saingannya di Partai Republik, Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan, mengkritiknya dengan mengatakan bahwa Trump telah menyeberangi garis, menciptakan “momen menentukan” untuk nasib pencalonannya.

“Jika saya Donald Trump, saya akan pergi di televisi nasional dan mengatakan ‘saya dibela pendukung dengan buruk dan jika saya harus melakukannya lagi, saya akan menentang pertanyaannya,'” kata Graham di MSNBC.

“Meminta maaf itu bukan masalah,” sambungnya.

Sumber: Worldbulletin

Penulis: Qathrunnada

.